"Aku mengenal nya bukan hanya sebatas sebuah nama, melainkan kepribadian,hati dan cintanya..
aku mencintai nya bukan hanya sekedar rasa suka, tetapi hati ini yang memilih nya.."
Sebuah perkenalan yang terlihat umum dari akun jejaring sosial aku mengenal nya, pertemanan begitu hangat dan sampai tidak sadar hati ini mulai tertarik dengan kepribadian nya.
ya..semua berawal dari pertemanan yang biasa seperti kalian juga punya pasti nya..tapi teman ku yang ini sangat istimewa, karena dapat membuat hari-hari terasa sepi jika tidak ada sapaan dan candaan dari nya.
Kepribadian nya membuat rasa nyaman, itu yang menarik perhatian hati ku. sebelum dia, ada beberapa lelaki yang mencoba mendekati ku,namun hati tidak merasakan ada sesuatu yang cocok. waktu terasa lama jika bersama mereka, rasa nya ingin cepat sampai kerumah dan terbaring di kamar.
ku putuskan untuk tidak sering menanggapi kebaikan mereka, karena di balik kebaikkan itu ada yang maksud.
hanya rasa pertemanan yang selalu ada di benak dan aku juga mengetahui bahwa dia juga sudah mempunyai kekasih, aku tidak berharap banyak akan kedekatan kami. Bahkan dia juga sering curhat tentang masalahnya dengan kekasihnya. Menjadi seorang pendengar dan memberi solusi hanya itu yang dapat aku lakukan agar dia merasa lebih tenang akan masalah yang di hadapinya.
candaan panggilan nya berubah kepada ku "sayang" spontan bulu kuduk merinding dan terasa asing..
ada apa apa ini, mungkin hanya candaan yang terlalu berlebihan, itu yang ada di kepala
dan lama kelamaan panggilan itu mulai terbiasa untuk ku dengar.
Tidak lama kemudian, aku menanyakan bagai mana masalah dengan kekasih nya, apa ssudah lebih baik.
dia menjawab semua sudah berakhir. aku bertanya apa penyebabnya..? dia hanya terdiam.
entah kenapa hati dan fikiran semakin tak karuan. aku merasa bersalah, dan berfikir aku lah penyebab nya. aku tidak punya niat untuk menghancurkan suatu hubungan apa lagi menjadi orang ketiga, ini sebuah kesalahan.semenjak itu aku menjauh dan menghilang dari kehidupan nya, message di akun facebook mau pun via handphone ku abaikan.
seorang teman berkata kepada ku, bahwa hancurnya hubungan mereka bisa jadi bukan karena aku, tapi dari pihak mereka yang menginginkan nya, karena dalam menjalani hubungan jika tidak ada kebahagiaan untuk apa di lanjutkan,itu akan membuat mereka menderita.
sedikit membuka fikiran ku, aku mencoba menyemangati diri untuk tidak bersikap sepeti ini.
Di Sore itu tidak seperti biasanya perkataan nya mulai ke arah serius tanpa ada candaan, dan dia berkata...